Glitter Words

Plaza Pulsa | Master Dealer Pulsa Electrik Termurah

Jumat, 23 Desember 2011

Oh … , C-I-N-T-A Itu Ternyata Seperti ,…. Kuku ??


Yang pasti definisi CINTA seseorang , disamping dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan profesinya , juga dipengaruhi oleh jenis kelaminnya, watak dasarnya.
CINTA laki-laki biasanya menggelora, menggebu, agung, kokoh, kuat, tergesa-gesa , sesuai dengan sifat laki-laki yang perkasa, yang tak terkalahkan.
Sebaliknya CINTA seorang wanita, juga dipengaruhi oleh kodraynya yang halus.
CINTA wanita biasanya lembut, suci, malu-malu, sabar dan harap-harap cemas.

Saya pernah membaca kisah indah tentang perbedaan CINTA laki-laki dan wanita yang digambarkan secara manis sekali dalam sebuah kisah klasik : cerita wayang.

13247035302012472627

Narasoma,pangeran Mandaraka. Gambar:wayang.wordpress.com

Konon dikisahkan pada jaman Prabu Salyo dari Mandaraka , sewaktu masih muda bernama Raden Narasoma.
Narasoma diusir oleh ayahnya, karena tidak mau dijodohkan , diapun pergi meninggalkan istana dan pergi mengembara.

Didalam pengembaraannya itu Narasoma sampai disebuah padepokan, yang dipimpin oleh seorang pendeta yang berwujud raksasa tapi amat arif bijaksana.
Isteri sang pendeta itu seorang bidadari yang cantik molek dan mempunyai seorang anak perempuan yang juga amat cantik dan luhur budinya.
Narasoma jatuh cinta dan sang putripun menerima , mengangguk malu-malu kucing., karena konon Narasoma ini santun dan ganteng banget.

Dan untuk menguji hati sang kekasih , putri sang pendeta itu bertanya , betapa nian besar perasaan CINTA sang Narasoma padanya.
Dan seperti laki-laki yang lain, Narasoma menjawab : “ Adindaku, CINTA -ku ini agung luhur, kokoh bak gunung Mahameru yang megah. Tak pernah sirna dan runtuh sepanjang masa. “. Berkobar-kobar ia mengibaratkan CINTA-nya.
Dan tentu saja, sang putri, seperti gadis sepanjang jaman, berbunga-bunga mendengar sumpah seperti itu.

Sang Narasoma pun tentu ingin mendengar betapa besar CINTA sang putri kepadanya.
“ Kakanda, ah, CINTA saya sederhana saja, seperti,..kuku “ bisik sang dewi tersipu.
Tentu saja Narasoma kaget, kok hanya seperti kuku ? , padahal CINTA-nya hebat laksana gunung Mahameru, gunung yang paling tinggi, agung dan megah sejagad.
“ Iya kanda, kuku itu persis seperti CINTA saya, tidak akan pernah pupus. Meski selalu dipotong, dia akan tumbuh lagi, selama hayat dikandung badan “, ,, ah , betapa sederhananya, tetapi betapa manis dan mulianya CINTA seperti itu.

Caprib ( Catatan Pribadi ) :
Cinta itu akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya,
Tetapi tanpa gilasan CINTA , tidaklah bisa dinikmati indahnya hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar